Olahraga Belum Tentu Sehat Kalau Dilakukan dengan Terpaksa


Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta, Tidak ada yang memungkiri bahwa olahraga adalah kunci utama untuk hidup sehat. Tetapi agar lebih bermanfaat, pastikan juga bahwa olahraga dilakukan dengan sukarela. Manfaatnya bisa berkurang atau hilang kalau hanya karena terpaksa.

Demikian kesimpulan Prof Benjamin Greenwood, seorang psikolog dari University of Colorado yang pernah melakukan penelitian tentang hal itu. Menurutnya, olahraga yang dilakukan karena terpaksa bisa menyebabkan stres dan akhirnya tidak lagi menyehatkan.

Prof Greenwood menggunakan sekelompok tikus uji sebagai bahan eskperimennya dalam penelitian tersebut. Tikus-tikus dewasa dan dikategorikan sehat itu masih dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil dan masing-masing mendapat perlakuan yang berbeda.

Kelompok pertama dipelihara dalam kandang yang memiliki sebuah kinciran untuk tikus berlari. Kinciran itu dibiarkan begitu saja, sehingga tikus bisa menggunakannya sewaktu-waktu kalau memang menginginkannya. Peneliti tinggal mencatat durasi dan intensitas lari-lari dari si tikus.

Kelompok berikutnya juga dipelihara di sebuah kandang dengan kinciran untuk berlari, namun kinciran itu tidak hanya berputar saat digunakan tikus berlari. Justru kinciran itu sengaja diputar agar tikusnya terpaksa lari. Intensitas dan durasinya dibuat sama seperti kelompok pertama.

Kelompok ketiga paling beruntung, karena tidak disuruh olahraga sama sekali. Tidak ada kinciran dalam kandangnya sehingga tikus-tikus tersebut hanya makan dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat kecuali hilir mudik di kandangnya sendiri.

Di akhir penelitian, ketiga kelompok tikus menjalani eksperimen lain untuk mengukur tingkat stres dan kegelisahannya. Caranya dengan menempatkan tikus-tikus itu dalam sebuah labirin. Normalnya tikus akan menjelajah labirin, sedangkan jika diam lalu mojok itu tandanya tikusnya stres.

Terbukti, tikus yang melakukan olahraga secara sukarena lebih aktif menjelajahi labirin. Dikutip dari NY Times, Senin (18/3/2013), selompok tikus yang olahraganya dipaksakan, meski dengan intensitas yang sama dengan tikus yang olahraga dengan sukarela, lebih banyak diam dan mojok.


(up/vit)






0 komeng:

Posting Komentar