Tarif Progresif KRL Diberlakukan Mulai 1 Juli

Agan-Agan penikmat KRL udah pada denger kan tentang tarif progresif?



Itulooo tarif yang berdasarkan jarak tempuh.
Nah katanya sih udah paten Gan! Dan bakal dibarengin sama tarif bersubsidi juga!
Jadi per tanggal 1 Juli, kita udah bisa nikmatin tarif dan sistem baru KRL.



Quote:Mulai 1 Juli Tarif KRL Commuter Line AC Turun, Jakarta-Bogor Rp 5.000



Jakarta - Pemerintah akhirnya mencairkan anggaran subsidi berupa Public Service Obligation (PSO) untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 704,7 miliar. Dari anggaran tersebut sebesar Rp 286 miliar dialokasikan untuk KRL Commuter Line Jabodetabek berpendingin udara (AC).

Direktur Utama KAI Ignasius Jonan menjelaskan pasca pemberian subsidi untuk penumpang KRL AC Jabodetabek, mulai 1 Juli 2013 menggunakan tarif KRL progresif untuk setiap rute mengalami penurunan tarif yang cukup signifikan.

Misal berangkat dari Stasiun Depok-Stasiun Sudirman, tarif progresif normal sebelum subsidi sebesar Rp 6.000 sekali jalan. Pasca menerima subsidi, tarifnya turun menjadi Rp 3.500.

"Ini yang menarik. Berangkat dari stasiun Depok-Sudirman itu ada 13 stasiun. Tarif progresif Rp 6.000 dapat subsidi Rp 2.500 jadi Rp 3.500," ucap Jonan kepada wartawan usai penandatangan PSO antara Kementerian Perhubungan dan KAI di Kantor Otoritas Bandara, Kompleks Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Senin (17/6/2013).

Tarif progresif ini berlaku dengan sistem baru, 5 stasiun pertama penumpang dikenakan biaya Rp 3.000 kemudian memperoleh subsidi sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 2.000. Untuk stasiun berikutnya atau setelah stasiun kelima akan dikenakan tarif Rp 1.000 untuk setiap 3 stasiun.

Tarif ini kemudian memperoleh subsidi Rp Rp 500 menjadi tinggal Rp 500 per setiap 3 stasiun lanjutan. Jonan menjelaskan, misal Bogor-Jakarta Kota ada 23 stasiun maka dikenakan tarif progresif pasca subsidi menjadi Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 9.000 per orang. Tarif ini berlaku untuk semua rute KRL Commuter Line Jabodetabek.

"Kami juga terimakasih ini, atas nama masyarakat bahwa akhirnya memberikan subsidi PSO atas semua kereta listrik pendingin ruangan. Ini lompatan luar biasa untuk angkutan publik," tambahnya.

Hadir pada penandantangan pencairan PSO adalah Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan.

sumber





Quote:1 Juli 2013 Tarif Progresif KRL Diberlakukan

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan memberikan tarif bersubsidi bagi pengguna jasa angkutan umum kereta rel listrik (KRL) pada tanggal 1 Juli 2013 mendatang. Subsidi diberikan pemerintah pusat melalui public service obligation (PSO).

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo kepada wartawan di kantornya, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2013).

"Akan dimulai 1 Juli mendatang. Dana PSO kali ini juga untuk subsidi KRL sekitar Rp 286 miliar. Itu untuk KRL ekonomi dan AC. Kalau KRL AC PSO sekitar Rp 200 miliar," kata Tri Handoyo.

Tri Handoyo menjelaskan bahwa KCJ akan memberikan subsidi harga tiket KRL ekonomi AC Jabodetabek (Commuter Line) mulai 1 Juli 2013. Kebijakan ini sebagai tindak lanjut dihapuskannya KRL ekonomi non-AC Jabodetabek.

"Menurut perhitungan kita, berikan subsidi (public service obligation) sebesar Rp 4.000 kepada penumpang KRL AC ekonomi sehingga masyarakat maksimal hanya membeli tiket seharga Rp 5.000 seperti dari Jakarta ke Bogor, tarifnya itu Rp 9.000. Jadi masyarakat cukup membayar Rp 5.000," katanya.

Tri Handoyo menjelaskan, tarif dihitung berdasarkan jarak. Tarif itu dihitung dari lima stasiun pertama, yaitu stasiun keberangkatan penumpang dikenakan tarif Rp 2.000. Kemudian, untuk selanjutnya, tarif dihitung per tiga stasiun dengan tarif sebesar Rp 5.000. "Jadi tarif berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati," katanya.

Menurut Tri Handoyo, subsidi atau public service obligation nantinya akan diberikan kepada semua penumpang KRL Jabodetabek.

"Kami tidak ingin terlalu segmented karena ini dana subsidi dari pemerintah," katanya.

sumber






Quote:Ada Subsidi, Tarif KRL AC Beda Tipis dengan KRL


Per 1 Juli 2013, tarif progresif KRL Commuter Line (AC) akan diberlakukan. Pemberlakuan tarif progresif bakal dibarengi pemberian subsidi pemerintah melalui Public Service Obligation (PSO). Pemberian PSO akan membuat tiket KRL Commuter Line lebih murah. Setipis apa beda tarifnya dengan KRL ekonomi?

"KRL Ekonomi tetap ada karena itu penugasan pemerintah, jadi enggak akan kami apa-apakan. Nanti masyarakat pengguna (KRL) ekonomi nyaris sama lah (bayar tiketnya) dengan Commuter Line," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops I Sukendar Mulya, ketika dihubungi, Selasa (18/6/2013).

Menurut Sukendar, pemberlakuan tarif progresif hampir pasti dimulai per 1 Juli 2013. Dia mengatakan seluruh sarana dan prasarana di semua stasiun di Jabodetabek telah siap melayani e-ticketing yang menjadi prasyarat tarif progresif. "Insya Allah kami ada pembelajaran kemarin. Yang dari awalnya 1 Juni menjadi awal Juli. Pokoknya kondisinya sudah baik lah," ujarnya.

Sebelum dan sesudah PSO

PT KAI berencana menerapkan tarif progresif untuk KRL Commuter Line. Tarif ini akan mengenakan biaya berdasarkan jarak tempuh.

Semula, untuk lima stasiun pertama setiap penumpang KRL Commuter Line akan dikenakan harga tiket Rp 3.000, kemudian per 3 stasiun berikutnya akan ada tambahan biaya Rp 1.000. Kucuran PSO senilai Rp 286 miliar akan membuat tarif yang dikenakan pada penumpang berkurang. Hitungannya menjadi untuk lima stasiun pertama dipatok tarif Rp 2.000, dan berikutnya per 3 stasiun ditarik biaya tambahan Rp 500.

Kucuran PSO untuk tarif KRL Commuter Line tersebut, mengurangi selisih harga tiketnya dengan KRL ekonomi. Sebagai contoh, rute Depok-Pasar Minggu akan terkena tarif KRL Commuter Line Rp 2.000, sementara tiket KRL ekonomi rute itu adalah Rp 1.500.

Sedangkan untuk jarak jauh, misalnya jalur Bogor-Jakarta-Kota, total biaya yang akan dibayar penumpang KRL Commuter Line adalah Rp 5.000. Adapun tarif KRL ekonomi jalur tersebut adalah Rp 2.000.

sumber



Semoga kebijakan ini dapat memajukan kualitas transportasi massa di Indonesia ya Gan!

SOURCE: www.kaskus.co.id

0 komeng:

Posting Komentar