Ternyata Ada 4 Video Turis Belanda yang Coreng Citra Bali
Jurnalis Belanda yang menyamar sebagai turis, Kees van der Spek (sumber: Facebook)
Denpasar - Dalam beberapa hari terakhir, Bali digemparkan ulah polisi yang meminta uang damai kepada turis asal Belanda yang melanggar lalu lintas, dan kemudian mentraktir sang turis minum bir dengan uang damai.
Ulah polisi nakal tersebut telah diunggah ke situs Youtube, dan hingga Sabtu (6/4) pagi telah ditonton sebanyak lebih 830.000 kali.
Adalah Kees van der Spek, turis asal Belanda yang ternyata berprofesi sebagai jurnalis investigasi kriminal, yang merekam peristiwa memalukan tersebut.
Selain mengunggah tayangan polisi lalu lintas yang memeras, van der Spek juga mengunggah pula peristiwa lain yang mencoreng Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional.
Tidak tanggung-tanggung, ada empat video yang diunggah di Youtube, yang mempertontonkan secara vulgar kenakalan oknum aparat polisi, oknum petugas di bandara, dan pramuwisata.
Pada Kamis (4/4) lalu, misalnya, van der Spek mengunggah video pemerasan oleh petugas di Bandara Ngurah Rai. Video yang diberi judul “Bribes To Customs Officials Ngurah Rai Airport†tersebut berdurasi 2 menit 39 detik.
Rekaman itu diawali gambaran suasana sesaat sebelum mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Video kemudian berlanjut menuju terminal kedatangan internasional, dan melalui proses pemeriksaan.
Saat pemeriksaan inilah, tampak terlihat tangan van der Spek sedang menggenggam sejumlah uang dan kemudian diberikan kepada petugas dengan cara jabat tangan. Sesaat setelah itu, dia bersama dua rekannya menuju mobil yang sudah menunggunya.
Dua rekaman video lain, yang juga sudah diunggah ke Youtube adalah tindakan penipuan oleh pramuwisata. Salah satunya diberi judul “Bali/fraud to tourists in Baliâ€. Video dengan dua tema yang sama diunggah oleh van der Spek sejak Senin (1/4) lalu bersamaan dengan video polisi yang terima suap.
Isi video tersebut menggambarkan kecurangan petugas money changer. Kecurangan itu terjadi saat turis menukarkan uangnya ke dalam pecahan rupiah. Uang yang diberikan oleh petugas money changer tidak sesuai dengan nilai yang ditukarkan.
Modusnya, oknum pramuwisata menghitung uang di hadapan turis, dan jumlahnya pas. Namun, saat diberikan, petugas mengurangi jumlah uang, dengan cara menjatuhkannya ke bawah meja.
Proses menjatuhkan ke bawah meja ini terekam secara detail. Hal yang sama juga dilakukan oleh petugas money changer di tempat lain. Keseluruhan tayangan itu berdurasi 5 menit 28 detik.
Video keempat menyoroti modus penipuan oleh pemandu wisata yang berkedok menjual paket tur berhadiah kepada van der Spek.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ngurah Wijaya, menyayangkan penayangan video-video tersebut melalui situs Youtube.
Sebab, hal tersebut jelas mengungkap perilaku buruk oknum di Bali, dan dikhawatirkan berdampak negatif terhadap citra pariwisata di Pulau Dewata tersebut. Namun, dia mengaku belum melihat tayangan tersebut.
“Kami sudah minta berkali-kali kepada pemerintah untuk melakukan sweeping terhadap money changer yang tidak punya izin. Usaha yang tidak punya izin ini berpotensi untuk melakukan kecurangan,†tegasnya.
Penulis: 137/FEB
Sumber: berita
Sumber: 4 video nya hasil kerjaan bule
Coreng Bali juga coreng Indonesia . . Sial emang tuh bule . . Tapi semoga kedepannya menjadi yang lebih baik . . Tambahin juga dech video agan2 yang model seperti ini . . Sebagai tambahan evaluasi kedepannya. .
Quote:Original Posted By manikarta ?
hehe memang asik diskusi kali ini, ternyata banyak diantara kita yang belum begitu melihat lebih luas persoalan seperti ini.
Okelah.. begini gan, ruang lingkup aksi si bule kan di kecamatan Kuta doang.. nah Kuta itu sudah sama seperti Jakarta, malah lebih beragam karena seluruh manusia mencari rejeki disana, warga indonesia maupun asing dengan berbagai ragam ilmu maupun modal. Dari modal nekat sampai modal triliunan. Tentunya ada yg jujur dan ada yg tidak.
Grafik pariwisata Bali selalu menanjak dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan terus bertambah. Agan yg main ke Bali sekarang pasti lihat banyak hotel2 besar sedang dalam tahap pembangunan. Tak mungkin investor menanam triliunan kalau tak yakin prospeknya bagus, betul tidak?
Nah..jika sebuah destinasi punya grafik naik, artinya apa? bukankah artinya pelaku2 pariwisatanya mulai dari level bawah sampai level atas jauh lebih banyak yg jujur daripada yg curang? bukankah artinya lebih banyak yang memberikan pelayanan bagus daripada yg buruk, masuk akal tidak? Kalo memang lebih banyak jeleknya apa mau orang2 datang?
Memang ada kebobrokan di Kuta. Dan hal ini wajar, destinasi manapun ada jeleknya kok..apalagi di Kuta yang dihuni beragam populasi manusia, mirip jakarta.
Walaupun video itu belum ada, pemberantasan praktek2 kecurangan terus ada kok, bahkan sejak belasan tahun lalu. Siapa sih yg tak ingin kotanya bersih dari kejahatan? betul gak? Ane berani bilang karena ane tinggal di Legian dari kecil hingga kuliah, (sekarang ane 30thn). Udah banyak yg ditangkap. Tapi apa daya, yg namanya kejahatan tak bisa 100% diberantas, terutama sektor kepolisian (siapapun tau ) Apalagi arus urbanisasi tak bisa dibendung, makin banyak perantau yg datang, tentu semakin besar tantangannya.
Apa yg disesalkan oleh organisasi kepariwisataan Bali adalah borok kecil kita diungkap, diumbar di luar negeri, seolah2 mewakili semua aspek. Agan ingat gak van der spek selalu bilang BALI, padahal daerah jangkauannya cuma KUTA, itupun tak semua daerah KUTA dia jelajahi (kuta hanya kecamatan, sedangkan Bali propinsi). Tentu para pelaku pariwisata BALI tidak suka, karena kerja keras mereka memberikan pelayanan baik tiba2 datang 1 orang yang membesar2kan borok kecil di pariwisata kuta dengan dilabeli "BALI"pada videonya. Apa orang bali di daerah lain rela? Apa agan rela turis berkurang ke negara kita gara2 satu orang ini?
Ibarat agan punya supermarket, dan ada satu produk susu kadaluarsa di rak, lalu tiba2 ada 1 orang yang mengumbar kedunia bahwa supermarket agan menjual barang kadaluarsa.Tentu agan tak rela bukan? Masih ingat apa yg van der spek bilang dalam video money changer: "all the shop is same.." seolah2 tak ada tempat penukaran uang yg baik, padahal ada banyak Authorized money changer yg terpercaya tersebar disana. Dan siapapun tak akan tertipu kalau menghitung uang sendiri sebelum beranjak, sekalipun penipu kelas dewa.
Dunia pariwisata itu paling kompleks gan, terus terang ane kuliah pariwisata. ada ribuan bidang pelayanan di dalamnya, formal atau informal, dari hotel, resto, vila, pool, games, tukang ikat rambut sampe tukang aduk minuman, tukang jagain anak, sampe tukang nyelametin orang tengelam ada.. dari toko baju, lukisan, papan surfing, sampe toko sempak wanita ada...oleh karena itulah disebut industri terbesar di dunia karena pariwisata menyerap paling banyak tenaga kerja, banyak anak bangsa dari berbagai daerah yg kerja disini..devisa negara pun mengalir dari sini..
Nah..dari 4 video yg diumbar si bule, siapun tak rela kalo 4 bidang yg diungkit2 ini mempengaruhi ribuan bidang2 lain... terlalu sayang gan..sekali lagi terlalu sayang..
Sekarang marilah kita berpikir lebih luas, ane maklum banyak abg-abg di dunia online yg justru menyerang frontal ke arah bangsa sendiri, apalagi mengatakan tipikal orang Indonesia gak mau disalahkan..lalu menganggap sibule pahlawan..
SOURCE: www.kaskus.co.id
0 komeng:
Posting Komentar