Ratusan Sopir Angkot Tolak Feeder Busway Bogor
Quote:VIVAnews - Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) jurusan Bogor-Rawamangun, yang merupakan program Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak hanya ditolak Organisasi Masyarakat (Ormas) di Bogor.
Hari ini, penolakan serupa dilakukan ratusan sopir angkutan perkotaan jurusan Bubulak-Baranangsiang. Mereka mendatangi kantor Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor terkait pengoperasian bus APTB tersebut.
Nuryadin, salah seorang sopir angkot Bubulak-Baranangsiang, mengatakan, hampir seluruh sopir menolak beroperasinya bus APTB jurusan Rawamangun yang akan mengurangi penghasilan mereka.
"Sebelum adanya bus APTB, pendapatan sehari-hari sebesar Rp50 ribu. Tapi setelah ada APTB, cuma dapat Rp20 ribu," kata Nuryadin, Rabu, 13 Maret 2013.
Selain itu, sopir yang dilintasi trayek APTB ini belum mendapatkan sosialisasi dari pemerintah tentang adanya pengoperasian angkutan tersebut. "Tiba-tiba bus APTB sudah ada di terminal Bubulak," jelasnya.
Karena itu, seluruh sopir menuntut DLLAJ Kota Bogor memberi kepastian dan kejelasan tentang keberadaan APTB. Bila pengoperasian angkutan ini tetap diadakan, sopir jurusan Bubulak meminta dibuatkan terminal tersendiri yang terpisah.
"Pemerintah harus mengatur trayek baru buat kami. Juga sediakan terminal buat angkot," katanya.
Sebelumnya, baru satu hari diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bus APTB Bogor langsung ditolak ormas yang tidak setuju dengan adanya angkutan tersebut. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menganggap penolakan itu persoalan kecil dan sudah bisa diatasi.
Menurut Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono, koordinasi untuk persoalan ini sudah dilakukan dengan operator bus APTB di terminal Bubulak, Bogor. "Tidak masalah dan APTB jalan terus," ucapnya.
Pristono menilai APTB akan lebih baik lagi jika dipindahkan ke terminal Baranangsiang, Bogor. Sebab, kata dia, Terminal Baranangsiang lebih dekat dan lebih strategis. Tetapi Dishub DKI tidak punya otoritas terhadap pemindahan terminal di Bogor.
"Kalau ke Baranangsiang lebih dekat. Itu nanti urusan Dishub Bogor. Kalau Dishub DKI yang penting sudah aman sampai Bogor," katanya. (umi)
http://m.news.viva.co.id/news/read/3...r-busway-bogor
sebagian besar pasti sopir tembak, ugal-ugalan, suka memerkosa. gimana rakyat mau beralih kalau terus menggunakan angkutan sampah tidak layak?
sebaiknya angkot-angkot tidak layak dihancurkan saja, diganti dengan sistem yg lebih bagus, semacam transjakarta. dan sopir-sopir angkotnya diseleksi untuk masuk sistem baru.
dan itu ada yang menolak mengatasnamakan ormas, bisa ditebak, itu ormas yang menguasai terminal. gerombolan-gerombolan sampah seperti ini memang dan layak dibumihanguskan.
lagian apa urusannya ormas dan menolak transjakarta? kalau yang menolak sopir angkot yang trayeknya sama masih masuk akal. coba dicek ormas apa.
apa sih kepentingannya ini ormas satu? jelas-jelas ini untuk mengurangi jumlah kemacetan dan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat bogor yg kerja di JKT. ini ormas maunya kita-kita stagnan, menolak inovasi, terus dalam kesusahan.
0 komeng:
Posting Komentar