Margaret Thatcher, "Wanita Besi", dan Kelembutan Es Krim






Perdana Menteri perempuan pertama dan satu-satunya di Inggris, Margaret Thatcher, meninggal dunia pada Senin (8/42013). Banyak yang mengenang Thatcher sebagai "wanita besi", seperti yang tergambar dalam "The Iron Lady" yang ditayangkan di bioskop beberapa waktu lalu.

Banyak yang sudah mengetahui mengapa Thatcher dijuluki wanita besi. Julukan tersebut mulai diberikan oleh wartawan militer Uni Soviet, Kapten Yuri Gavrilov. Thatcher konsisten menentang Uni Soviet dan komunisme. Julukan ini kali pertama muncul di Red Star, 24 Januari 1976.

Namun, tahukah bahwa Thatcher yang "keras" ternyata berperan menciptakan kelembutan? Thatcher si wanita besi ternyata seorang lulusan kimia Universitas Oxford dan berperan dalam penemuan es krim bertekstur lembut.

Diberitakan The Atlantic, Senin, Thatcher melakukan penelitian untuk menciptakan produk es krim lembut bersama timnya pada 1949. Saat itu, ia bekerja pada sebuah industri kue dan teh yang juga menjual es krim bernama J Lyons and Co.

Untuk menciptakan es krim lembut, Thatcher dan timnya menggunakan emulsifier atau bahan kimia yang berfungsi membuat campuran, emulsi. Tujuan penggunaan emulsifier adalah menciptakan es krim lebih lembut dan mengurangi penggunaan bahan baku sehingga ongkos produksi bisa diturunkan.

Thatcher dan timnya berhasil menuntaskan penelitian. Ongkos produksi perusahaan berhasil diturunkan. Sementara produk es krim yang tercipta kemudian bisa dipompa dengan mesin, tak harus disendok menggunakan scoop.

Berkat karya Thatcher, kini manusia bisa menikmati es krim lembut dalam produk ice cream cone ataupun sundae di banyak restoran cepat saji. Produk semakin lembut dan inovatif dengan bantuan peneliti industri lain.

Karier Thatcher sebagai peneliti tak bertahan lama. Tahun 1952, ia berhenti dari J Lyons and Co dan mulai meniti karier di bidang politik. Ia mulai belajar hukum pajak, memenangkan kursi di parlemen hingga puncaknya menjadi perdana menteri.



Maaf Kalo Repost


Sumber :http://sains.kompas.com
Penulis Kompas: Yunanto Wiji Utomo