Kisah Cinta di Negeri Kaskus Land (Tobatnya Sang Mah*o)
Kisah Cinta di Negeri Kaskus Land
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar, dua mata untuk melihat. Tetapi Tuhan hanya memberi kita sekeping hati, yang mana sekeping lainnya ada pada seseorang yang akan menjadi takdir kita. Itulah cinta.
Secuil kisah cinta dari sebuah negeri yang bernama Kaskus Land. Di sebuah padang rumput nan hijau zamrud, semua mata yang memandang menjadi saksi dua insan "Emote" berbeda warna. Gadis manis bernama Pingki berkulit pink, dengan rambut diikat model kucir kuda beruntung menjadi pasangan seorang pemuda berwarna Hijau cerah, Ijong namanya. Berdua memadu kasih, tanpa jarak.
Diujung rumput yang menghijau, berdua memandang gagahnya puncak Gunung Ndolceen. Saling terdiam, tapi berkata, saling menggenggam penuh cinta.
Ijong bukan seorang pangeran memang. Tidak pula berkendara kuda putih dengan mahkota berkilau. Ijong hanya pemuda tulus penuh cinta dengan kendaraan Sky Line. Tidak begitu istimewa, namun cukup untuk melindungi Pingki dari panasnya surya, dinginnya bayu dan basahnya hujan.
Sebagaimana remaja pada umumnya, yang saling meniru. Tanpa malu, ungkapan cinta mereka wujudkan dengan memadukan bibir, dibawah naungan jembatan pelangi.
Saling memberi. Bukan intan berlian, sebongkah emas, hanya setangkai bunga. Cinta mereka berdua tidak memandang kebendaan. Ijong berlutut, setangkai kelopak merah tersemat disela jari, segera menanti digapai oleh Pingki.
Tak selamanya manis memang. Kerikil tajam, darah, keringat, air mata, menghiasi sepasang pecinta. Bagai seekor iblis yang mengincar dari kejauhan, menunggu sampai ...
Iblis ...
Butuh kesadaran, pemahaman, kelapangan hati, dari salah satu untuk menyadari ancamannya. Meraba, merasa, peka ...
Bertindak...segera. Perjuangkan, apa yang pantas untuk diperjuangkan. Raih, lindungi, peluk erat . Jangan sampai ....
Terlambat ....
Hal yang paling menyakitkan adalah saat kita berharap terlalu jauh tetapi terhempas dalam sekejap. Kita tidak lagi bersama, hanya tinggal AKU...Engkau tinggal masalalu. KITA adalah sejarah.
FLASH BACK
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti. Cintailah ia seperti cahaya matahari, yang sinarnya menghangatkan bumi sepanjang zaman.
Cinta tidak mengajarkan kita untuk lemah, cinta adalah pembangkit kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tapi cinta menghembuskan kegagahan. Cinta tidak melehamkan semangat, tetapi membangkitkan semangat (-HAMKA).
Sekian sebuah cerita cinta dari negeri Kaskus Land
BEHIND THE SCENE
Cerita di atas adalah karangan TS semata, dengan tujuan tak lain untuk menghibur rekan kaskuser tercinta. Semua properti diatas adalah karya saya, sejenis dengan Trit saya sebelumnya (Benda Mati Yang Tampak Hidup). Saya menggunakan benda- benda sederhana yang ada disekitar kita.
Berikut ulasan bahan yang TS pakai:
1. Model : untuk model tokoh utama TS menggunakan Plastisin (malam
2. Kamera, saya masih setia menggunakan NIKON slr saya
3. Senter : saya menggunakan senter dari HP, coz sumber cahaya yg diharapkan tak ketemu saat saya cari
4. Diorama seperti biasa saya menggunakan bahan kain kaos, Handuk warna hijau, dan kaca.
5. Mobil mobilan
6. Sotosop buat finishing
7. Seperangkat Imajinasi
Sekian Ulasannya,terimakasih yang berkenan mampir, semoga mengispirasi
TS menerima
SOURCE: www.kaskus.co.id
0 komeng:
Posting Komentar