'Selendang Merah' Banyak Bicara Tentang Perubahan Alam
Kapanlagi.com - Pertunjukan Opera Jawa 'Selendang Merah' karya Garin Nugroho banyak berbicara tentang alam yang saat ini sudah mulai banyak perubahan. Pertunjukan yang digelar atas dukungan Djarum Apresiasi Budaya itu mendapat apresiasi dari penonton yang memadati Teater Taman Ismail Marzuki pada 13-14 April lalu.
"Bencana alam, kekerasan pada binatang, monyet-monyet yang mati. Ini dunia jungkir balik, ombak-ombak nggak bisa punya tempat, panas jadi hujan, manusia jadi binatang," ujar Garin Nugroho saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
Kompleksitas kondisi tersebut, mendorong Garin untuk mengangkat cerita dalam pagelaran teater terbarunya itu. Banyak kondiisi yang menurutnya tidak masuk akal, namun kenyataannya ini terjadi belakangan ini. "Banjir di Kalimantan nggak masuk akal, semua tak pada tempatnya," kata Garin.
Selama pertunjukan Garin banyak menggunakan atribut-atribut budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Karya-karya besar itu menurutnya masih banyak yang tidak diketahui masyarakat, bahkan cenderung mulai dilupakan.
"Topengnya asli dari Papua, kita sebenernya punya banyak kekayaan yang luar biasa. Topeng Tapua, Bali juga banyak, kita melupakan itu semua," pungkasnya. (kpl/aal/dar)
sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/sel...am-79175f.html
SOURCE: forum.indowebster.com
0 komeng:
Posting Komentar