Ahada, Game Terapi Autisme Buatan Anak Jogja
Permainan terapi ini datang dari sebuah kompetisi yang digelar Microsoft baru-baru ini di Indonesia. Dari sebuah kompetisi ini ada beberapa finalis yang menghadirkan karya-karya unik dan inovatif, yang salah satunya adalah permainan terapi yang dibuat oleh anak Yogyakarta tersebut. Permainan yang datang pada sebuah aplikasi ini dibuat oleh tim yang bernama VEO Creative ari sekolah tinggi AMIKOM di Jogjakarta. Memang seperti sudah tidak asing lagi kalau sekolah tinggi tersebut sering terdengar namanya, hal itu disebabkan oleh banyaknya mahasiswa Jogja yang selalu berinovasi dalam perkembangan dunia teknologi.
Aplikasi terapi ini sendiri diberi nama Ahada. Ahada adalah sebuah permainan yang diberikan kepada penderita autisme yang dibuat berdasarkan teknologi Kinect yang sudah dibuat oleh Microsoft. Aplikasi ini juga tidak begitu susah, setiap orang dapat memainkannya dengan sangat mudah. Hanya dengan menggerak-gerakan tangan dan jari layaknya bermain dengan Kinect, player yang mencobanya secara tidak langsung sudah merangsang kemampuan mereka; motorik, sensorik dan interaksi sosialnya. Namun tentu beberapa rangsangan tersebut datang pada beberapa game mode yang berbeda.
Permainan ini cukup mudah, setiap pemain hanya perlu memecahkan sebuah misi yang dibuat di dalam game yaitu memecahkan balon-balon yang ada pada layar. Pergerakan ringan seperti ini tentu dapat merangkang kerja dari kemampuan utama mereka. Meski terbilang ringan, namun ini sangat bermanfaat sekali untuk terus melatih dan merangsang syaraf-syaraf kerja mereka. Contoh lain termasuk permainan bertema kemampuan sensorik di mana pemain mencocokkan suara binatang dengan gambar binatang yang bersangkutan. Ada juga permainan menyusun tahapan-tahapan sebelum makan seperti "mencuci tangan", "ambil peralatan makan", serta "berdoa".
Pengembang dari game Ahada ini membuatkan permainan ini untuk dua platform yang berbeda. Jadi selain dapat dimainkan pada sebuah layar lebar, permainan ini juga dapat dimainkan pada tablet PC. Memang sedikit berbeda dengan yang ada pada layar besar yang menggunakan teknologi kinect, namun tipe permainan tetap sama, jika player di layar besar cukup menggerakan tangan mereka saja, disini mereka harus menggerakan dan menyentuh layar yang ada pada tablet.
Perkembangan game di Indonesia memang cukup pantas untuk mendapatkan apresiasi dan perhatian khusus dari pemerintah. Selain dapat mengembangkan para developer yang ada di negara ini, industri game juga dapat membawa nama baik negara ini ke pasar global. Semoga developer-developer dari Indonesia dapat terus berjaya dan menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang dapat mengharumkan nama bangsa.
News Powered By Indogamers.
SOURCE: forum.indowebster.com
0 komeng:
Posting Komentar